Inilah cara kami belajar dan itulah gaya saya mengajar / dok pribadi |
Tulisan tentang guru dan dunia pendidikan, tempatnya ada
pada karakabuguru.com; adalah suatu komitmen pribadi untuk menjadikan blog
tersebut dengan tulisan-tulisan yang berfaedah dan didukung dengan data yang
bisa dipertanggung jawabkan. Namun untuk merealisasikan hal itu, mama yo, butuh
waktu, setidaknya riset kecil-kecilan. Jadi nanti dululah blog tersebut ‘disentuh’.
Sekarang saya ingin cerita tentang guru di sini.
Mengapa di sini, karena di kaka vila konsep tulisannya
adalah mengalir saja, suka-suka saya hehehe.
Hari ini saya ingin bercerita tentang guru, ya apa yang
saya rasakan selama menjadi guru.
‘Enaknya’ berprofesi sebagai guru ialah saat libur.
Orang-orang pada sibuk kerja kita (baca: guru) santai betul ya karena libur to.
Asik kan?
Bagian yang paling membuat pening ialah saat ulangan semeseter atau mid, apalagi ujian nasional. Guru, setidaknya saya pribadi ya, pusingnya luar
biasa.
Buat soal, kisi-kisi, dan seabrek perangkat mengajar yang
dibutuhkan saat itu.
Ya kalau mau kopi paste si gampang, tinggal ambil dokumen
tahun kemarin, utak-atik sedikit dan kelar urusannya. Tetapi cara seperti itu
apakah membuat guru menjadi kreatif dan mampu mencerdaskan anak bangsa?,
tanyaku pada nurani.
Apalagi ngurusin kelas tiga, pendalaman materilah, siapkan
bocah biar mantap saat UN. Cukup melelahkan memang, tetapi bahagia itu akan
hadir saat mereka dengan tingkah tengilnya menyanyikan lagu hymne guru, sesaat
kemudian dengan gaya yang sedikit buat kesal, sambil cengiisan mereka datang
dan menyalamimu sambil berkata, “beh (panggilan anak-anak untuk saya), terima
kasih sudah sabar bangat ngajarin gue, sorry be, kalo buat babeh kesal”. Alama
kesal ilang, yang ada hanya haru biru.
Cape mengajar jadi bahagia, apalagi saat engkau di jalan,
teriakan darimana-mana datang, “woi, babeh masih ingat gue ga si?”.
Ya ella, lue kira gue tua bangat, sampai lupa tingkah tengil lue di sekolah... lantas tertawa dan segala ceritapun berpadu menjadi satu.
Itulah bahagia dan tantangan seorang guru.
Sobat apakah engkau bahagia dengan profesimu, ceritakan
padaku...barangkali bisa menjadi refleksi untuk mengatur barisan di hari pagi.
Selesai!
Tulisan ini hadir saat lagi pening buat soal ulangan,
daripada pening mikirin bobot soal dengan segala tingkat kesukarannya mendingan
update blog tercinta ini huhayes...@